Sahabat adalah pemenuhan kebutuhan jiwa.
Dialah ladang hati, yang ditaburi dengan kasih dan dituai dengan
penuh rasa terima kasih.
Sahabat adalah naungan sejuk keteduhan hati dan Api unggun
kehangatan jiwa, karena akan dihampiri kala hati gersang kelaparan dan dicari
saat jiwa mendamba kedamaian.
Ketika ia menyampaikan pendapat, kalbu tak kuasa menghadang dengan
bisikan kata “tidak”, dan tak pernah khawatir untuk menyembunyikan kata “ya”.
Bilamana dia terdiam tanpa kata hati senantiasa mencari rahasianya.
Dalam persahabatan yang tanpa kata, segala fikiran, hasrat, dan
keinginan terangkum bersama, menyimpan keutuhan dengan kegembiraan tiada
terkirakan.
Ketika tiba saat perpisahan janganlah ada duka, sebab yang paling
kau kasihi dalam dirinya, mungkin akan nampak lebih cemerlang dari kejauhan.
Seperti gunung yang nampak lebih agung dari padang dan ngarai.
Lenyapkan maksud lain dari persahabatan kecuali saling
memperkaya roh kejiwaan.
Karena cinta berpamrih yang mencari sesuatu di luar jangkauan
misterinya, bukanlah cinta, tetapi sebuah jaring yang ditebarkan ke
udara hanya menangkap kekosongan semata.
Persembahkan yang terindah bagi persahabatan.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim
pasangmu.
Karena persahabatan kan kehilangan makna jika mencarinya sekadar
bersama guna membunuh waktu.
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu.
Sahabat kan mengisi kekuranganmu bukan mengisi kekosonganmu.
Dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa kegirangan.
Berbagi duka dan kesenangan Karena dalam rintik lembut embun,
hati manusia menghirup fajar yang terbangun dan kesegaran gairah
kehidupan.
By : .. Khalil Gibran ..
0 komentar:
Posting Komentar